SINOPSIS
KEYNOTE SPEECH – 1
“Monetary Stability, Digital Payment, and Governance: Building Trust in Indonesia’s Financial System”
Sesi ini akan mengulas bagaimana stabilitas moneter, sistem pembayaran digital, dan tatakelola yang kredibel menjadi fondasi utama dalam menjaga trust terhadap system keuangan Indonesia. Di tengah gejolak global dan percepatan digital disruption, stabilitas tidak lagi cukup dijaga dengan instrumen konvensional, melainkan menuntut integrasi kebijakan moneter yang adaptif, arsitektur digital payment yang aman dan inklusif, serta governance framework yang mampu mengantisipasi risiko sistemik.
Keberhasilan QRIS menjadi standar pembayaran digital lintas negara merupakan tonggak penting dalam transformasi ekonomi digital Indonesia. Pencapaian ini tidak hanya memperluas akses inklusi keuangan, tetapi juga membawa tantangan baru dalam tata kelola, manajemen risiko, keamanan data, serta pengawasan lintas yurisdiksi. Ekspansi QRIS ke level internasional mencerminkan lompatan besar Indonesia dalam transformasi digital dan keuangan inklusif. Namun, inovasi ini juga menghadirkan kompleksitas baru: risiko keamanan siber, kepatuhan lintas negara, integritas data, serta potensi fraud digital. Auditor internal diharapkan berperan strategis tidak hanya sebagai Assurance Provider, tetapi juga sebagai Trusted Advisor yang mampu menilai efektivitas tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian dalam ekosistem pembayaran digital yang kian terintegrasi.
Keberhasilan QRIS merambah pasar internasional bukan hanya soal efisiensi pembayaran, melainkan juga momentum untuk memperkuat kepercayaan publik dan tata kelola sistem keuangan digital. Auditor internal dituntut mampu memahami teknologi finansial, mengantisipasi risiko baru, serta memberikan assurance atas keandalan proses, keamanan transaksi, dan kepatuhan regulasi.
PANEL DISCUSSION – 1
“Digital Governance in Action: Internal Audit at the Crossroads of AI and Trust”
Sesi ini akan mengulas bagaimana digital governance menjadi pilar penting bagi profesi internal audit yang kini berada di persimpangan antara pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan tantangan menjaga kepercayaan publik. Transformasi digital telah mengubah peran auditor dari sekadar assurance provider menjadi trusted advisor yang harus mampu menavigasi risiko baru seperti bias algoritmik, keamanan data, serta integritas penggunaan teknologi. Urgensi ini semakin tinggi mengingat adopsi AI di sektor keuangan, BUMN, maupun instansi publik menuntut tata kelola yang jelas, transparan, dan etis untuk menjaga kredibilitas organisasi. Panel akan membahas strategi penguatan peran internal audit dalam memastikan akuntabilitas dan governance AI, berbagi praktik internasional, serta merumuskan langkah konkret agar auditor Indonesia dapat memimpin di era digital dengan tetap menempatkan trust sebagai fondasi utama.
PANEL DISCUSSION – 2
“ESG at the Core: Building Governance, aTrust, and Sustainable Value”
Sesi ini akan mengulas bagaimana Environmental, Social, and Governance (ESG) tidak lagi sekadar tren, tetapi menjadi inti strategi tata kelola dan penciptaan nilai berkelanjutan di berbagai sektor, termasuk BUMN, sektor publik, maupun swasta. Di tengah meningkatnya ekspektasi investor, regulator, dan masyarakat, internal auditor dituntut berperan sebagai penjaga “trust” sekaligus katalisator transformasi keberlanjutan. Urgensinya terletak pada kemampuan organisasi mengintegrasikan ESG ke dalam proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengambilan keputusan strategis, sehingga tidak hanya memenuhi kepatuhan, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang yang relevan dengan agenda global. Diskusi ini akan menghadirkan perspektif praktis mengenai bagaimana internal audit dapat mengawal transparansi, mengidentifikasi risiko greenwashing, dan memperkuat kepercayaan publik, sekaligus menegaskan bahwa ESG adalah fondasi penting dalam membangun organisasi yang resilien, kompetitif, dan berorientasi pada masa depan.
TRACK - 1A
“The Integrity Imperative: Embedding Risk and Ethics in Corporate Culture”
Sesi ini akan mengulas bagaimana digital governance menjadi pilar penting bagi profesi internal audit yang kini berada di persimpangan antara pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan tantangan menjaga kepercayaan publik. Transformasi digital telah mengubah peran auditor dari sekadar assurance provider menjadi trusted advisor yang harus mampu menavigasi risiko baru seperti bias algoritmik, keamanan data, serta integritas penggunaan teknologi. Urgensi ini semakin tinggi mengingat adopsi AI di sektor keuangan, BUMN, maupun instansi publik menuntut tata kelola yang jelas, transparan, dan etis untuk menjaga kredibilitas organisasi. Panel akan membahas strategi penguatan peran internal audit dalam memastikan akuntabilitas dan governance AI, berbagi praktik internasional, serta merumuskan langkah konkret agar auditor Indonesia dapat memimpin di era digital dengan tetap menempatkan trust sebagai fondasi utama.
TRACK - 1B
“Next-Gen Auditors: Foresight, Agility, and Digital Fluency as Core Competencies”
Sesi ini akan mengulas bagaimana next gerenation auditors dituntut untuk menguasai foresight, agility, dan digital fluency sebagai kompetensi inti dalam menghadapi lanskap bisnis yang terus berubah. Percepatan transformasi digital, disrupsi model bisnis, serta meningkatnya risiko global menuntut internal auditor tidak lagi hanya reaktif, melainkan proaktif dan adaptif dalam memberikan assurance serta insight strategis. Kompetensi foresight diperlukan untuk mengantisipasi tren dan risiko masa depan, agility untuk menyesuaikan peran dalam dinamika organisasi, serta digital fluency untuk memanfaatkan teknologi secara efektif dalam audit berbasis data. Urgensi topik ini sangat relevan bagi profesional di BUMN, sektor publik, maupun swasta, karena keberhasilan organisasi kini sangat bergantung pada auditor yang mampu menjadi mitra strategis dalam era digital. Diskusi ini akan membahas kerangka kompetensi baru serta praktik terbaik untuk mempersiapkan auditor internal agar tetap relevan, kredibel, dan bernilai tambah tinggi
KEYNOTE SPEECH - 2
“Resilient Nations, Resilient Institutions: Building Indonesia’s Future Amid Global Disruption”
Sesi ini akan mengulas pandangan strategis mengenai bagaimana Indonesia merumuskan ketahanan fiskal dan makroekonomi di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian. Tekanan geopolitik, volatilitas pasar, perubahan iklim, serta percepatan transformasi teknologi menghadirkan tantangan serius bagi stabilitas ekonomi dan tata kelola nasional. Menghadapi situasi tersebut, Indonesia dituntut untuk merancang strategi fiskal dan kelembagaan yang tidak hanya adaptif dalam merespons guncangan, tetapi juga proaktif dalam membuka ruang pertumbuhan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan. Periode 2025 hingga 2026 akan menjadi momentum krusial bagi reformasi struktural dan penguatan institusi, guna menjaga kredibilitas fiskal, memperluas kepercayaan investor, serta memperkokoh daya tahan sosial ekonomi.
Lebih jauh, sesi ini akan menyoroti peran foresight strategis sebagai kunci dalam menghadapi era polycrisis, ketika risiko global saling berkelindan dan memperkuat dampaknya. Melalui instrumen fiskal yang terukur, stimulus ekonomi yang adaptif, serta kebijakan makroekonomi berbasis data, Indonesia dihadapkan pada agenda besar untuk menjaga kredibilitas pasar, keberlanjutan fiskal, dan perlindungan sosial masyarakat. Diskusi ini akan memberi wawasan komprehensif mengenai arah kebijakan ke depan, mencakup integrasi strategi fiskal dengan transformasi struktural, inovasi, dan digitalisasi sebagai motor utama pertumbuhan. Dengan demikian, audiens diharapkan memperoleh perspektif yang lebih tajam tentang bagaimana Indonesia dapat memetakan masa depan ekonominya secara resilien, visioner, dan berdaya saing global.
GENERAL SESSION
“Auditing Policy Impact: Strengthening Accountability in the Public Sector”
Sesi ini akan mengulas peran strategis audit dalam menilai dampak kebijakan publik sebagai upaya memperkuat akuntabilitas dan efektivitas sektor publik. Di tengah tuntutan masyarakat terhadap transparansi, efisiensi, dan outcome-based governance, internal auditor dituntut melampaui fungsi tradisional assurance dan berkontribusi pada evaluasi nyata terhadap hasil kebijakan. Urgensi topik ini semakin tinggi karena kebijakan fiskal maupun program pembangunan sering kali menghadapi tantangan implementasi, keterbatasan sumber daya, serta risiko moral hazard. Panel akan membahas praktik terbaik dalam audit kinerja dan audit kebijakan, termasuk peran auditor internal dan lembaga pemeriksa eksternal seperti SAI Indonesia dalam memperkuat governance publik. Dengan demikian, auditor di BUMN, instansi pemerintah, maupun swasta dapat memperoleh wawasan untuk memperluas pengaruh audit, memastikan nilai tambah, dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses kebijakan.
PANEL DISCUSSION – 3
“SOEs in Transition: Governance, Risk, and Strategy for National Competitiveness”
Sesi ini akan mengulas bagaimana transformasi BUMN (State Owned Enterprises) menjadi ujian nyata bagi tata kelola, manajemen risiko, dan strategi bisnis dalam memperkuat daya saing nasional. Dengan kehadiran inisiatif baru seperti Danantara sebagai sovereign wealth fund Indonesia, ekspektasi terhadap BUMN semakin besar, tidak hanya sebagai penggerak ekonomi domestik, tetapi juga sebagai aktor global yang kredibel dan kompetitif. Urgensinya terletak pada kemampuan BUMN untuk menyeimbangkan mandat publik dan profitabilitas, memastikan governance yang transparan, serta mengelola risiko strategis di tengah dinamika pasar internasional. Diskusi ini akan menyoroti praktik tata kelola yang baik, strategi mitigasi risiko, serta langkah transformasional yang diperlukan agar BUMN mampu menjawab tuntutan era baru dengan meningkatkan kepercayaan investor, menjaga keberlanjutan bisnis, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
TRACK - 2A
“QRIS Goes Global: Trust, Risk & Assurance”
Sesi ini akan mengulas perjalanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang kini melangkah ke panggung global, membuka peluang besar bagi integrasi pembayaran lintas negara sekaligus menghadirkan tantangan baru bagi tata kelola, risiko, dan pengawasan. Sebagai inovasi digital payment yang memfasilitasi transaksi cepat, inklusif, dan efisien, ekspansi QRIS ke ranah internasional menuntut penguatan trust architecture untuk menjamin keamanan data, mencegah fraud, serta menjaga integritas sistem keuangan. Urgensinya semakin tinggi karena globalisasi pembayaran digital tidak hanya berkaitan dengan efisiensi transaksi, tetapi juga stabilitas moneter, perlindungan konsumen, serta kredibilitas Indonesia di mata dunia.
Diskusi ini akan menyoroti bagaimana QRIS mengambil alih lanskap pembayaran nasional termasuk di dalamnya bagaimana profesi audit dan pengawas keuangan berperan dalam memberikan assurance atas keandalan QRIS, memastikan penerapan risk-based supervision, serta mengawal kepatuhan standar internasional. Dengan mengadopsi pendekatan real-time monitoring dan cross-border governance, para auditor dan regulator dituntut untuk memitigasi risiko sistemik sekaligus memperkuat kepercayaan pengguna global. Dengan demikian, audiens diharapkan memperoleh pemahaman mendalam mengenai bagaimana QRIS dapat menjadi simbol keunggulan Indonesia dalam ekosistem pembayaran digital dunia, yang resilien, aman, dan berdaya saing tinggi.
TRACK - 2B
“Green Finance, Green Risks: Auditing in the Era of Sustainable Investment”
Sesi ini akan mengulas bagaimana green finance dan sustainable investment menjadi motor baru pembangunan ekonomi, sekaligus menghadirkan tantangan risiko yang kompleks bagi profesi audit. Dorongan global terhadap transisi hijau menuntut organisasi untuk tidak hanya berinvestasi pada proyek ramah lingkungan, tetapi juga memastikan transparansi, integritas, dan mitigasi risiko iklim yang terukur. Urgensi ini sangat relevan bagi auditor di BUMN, sektor publik, maupun swasta karena eksposur terhadap risiko hijau dapat berdampak langsung pada reputasi, keberlanjutan finansial, dan kepercayaan investor. Diskusi akan membahas kerangka audit dalam menilai green risks, strategi mencegah greenwashing, serta praktik terbaik internasional dalam mengawal keberlanjutan sebagai bagian inti dari governance. Dengan demikian, auditor diharapkan mampu memperkuat akuntabilitas dan memastikan bahwa agenda investasi hijau benar-benar menciptakan nilai berkelanjutan.
TRACK - 2B
“Green Finance, Green Risks: Auditing in the Era of Sustainable Investment”
Sesi ini akan mengulas bagaimana green finance dan sustainable investment menjadi motor baru pembangunan ekonomi, sekaligus menghadirkan tantangan risiko yang kompleks bagi profesi audit. Dorongan global terhadap transisi hijau menuntut organisasi untuk tidak hanya berinvestasi pada proyek ramah lingkungan, tetapi juga memastikan transparansi, integritas, dan mitigasi risiko iklim yang terukur. Urgensi ini sangat relevan bagi auditor di BUMN, sektor publik, maupun swasta karena eksposur terhadap risiko hijau dapat berdampak langsung pada reputasi, keberlanjutan finansial, dan kepercayaan investor. Diskusi akan membahas kerangka audit dalam menilai green risks, strategi mencegah greenwashing, serta praktik terbaik internasional dalam mengawal keberlanjutan sebagai bagian inti dari governance. Dengan demikian, auditor diharapkan mampu memperkuat akuntabilitas dan memastikan bahwa agenda investasi hijau benar-benar menciptakan nilai berkelanjutan.
ONE ON ONE DISCUSSION
“Lessons in Leadership: Resilience, Integrity, and Trust in Shaping Indonesia’s Economic Future”
Sesi ini akan mengulas pembelajaran kepemimpinan dari tokoh yang pernah berada di garis depan pengambilan keputusan strategis Indonesia, dengan menekankan pentingnya resiliensi, integritas, dan trust dalam membentuk masa depan ekonomi bangsa. Di tengah dinamika kebijakan publik, polemik perdagangan, serta perubahan global yang cepat, seorang pemimpin dituntut mampu beradaptasi, mengambil keputusan berani, dan terbuka pada umpan balik. Urgensinya sangat relevan bagi para auditor internal di BUMN, sektor publik, maupun swasta, karena kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai tersebut bukan hanya membentuk arah organisasi, tetapi juga menjadi fondasi tata kelola yang kredibel. Diskusi ini akan memberikan refleksi praktis tentang bagaimana membangun kepercayaan, menjaga konsistensi etika, serta mengelola krisis dengan keteguhan, sehingga menjadi inspirasi bagi generasi profesional untuk berkontribusi lebih kuat terhadap ketahanan dan daya saing Indonesia. mampu memperkuat akuntabilitas dan memastikan bahwa agenda investasi hijau benar-benar menciptakan nilai berkelanjutan.